Month: October 2017

#InfoAleut: Kelas Literasi & Ngaleut “Legenda Urang Bandung”

IMG-20171027-WA0034

Halo, Aleutian. Banyak pertanyaan ke mimin tentang Kelas Literasi dan Ngaleut. Besok KL gak, min? Ngaleut ke mana, min?

Nah. Sehubungan dengan diadakannya Legenda URang BANdung maka Kelas Literasi dan Ngaleut pekan ini akan menjadi bagian dari Tur Legenda URang BANdung.
Ada banyak hal yang seru di tur nanti. So, buat Aleutian yang sudah terdaftar sebagai peserta di Legenda URang BANdung, siap-siap ya.

#komunitasaleut #Ngaleut #kelasliterasi

Mengenal Willem Gerard Jongkindt Coninck

Nisan W.G. Jongkindt Coninck/foto oleh Asep Suryana

Oleh: Vecco Suryahadi (@Veccosuryahadi)

Pada bulan Juni 1934, sebuah perayaan spesial untuk Tuan W.G. Jongkindt Coninck diselenggarakan di Kertamanah. Banyak telegram, karangan bunga, serta bingkisan diterima oleh panitia perayaan di Kertamanah. Saking spesialnya perayaan ini, banyak artikel koran Belanda yang merekam peristiwa ini. Tapi siapa sih Tuan Jongkindt ini?

Untuk mengenalnya, mari kita mundur sekitar 50 tahun dari perayaan itu yakni tahun 1884.

Pada tanggal 22 Juni 1884, Willem Gerard Jongkindt Coninck dan kakaknya bernama Gerrit Jan Jongkindt Coninck datang di Hindia Belanda untuk pertama kalinya. Tujuan mereka ialah mencari peruntungan di bidang perkebunan. Perlu diketahui Willem dan Gerrit berumur 18 dan 24 tahun.

Karir Willem diawali sebagai pegawai perkebunan tembakau di Sumatera. Pada awalnya, dia bekerja perkebunan di Belawan. Lambat laun, karena kerja keras dan ketekunannya, dia berhasil menjadi seorang administratur perkebunan tembakau di Deli pada tahun 1889. Saat itu dirinya berumur 23 tahun!

Setelah 15 tahun berkarir di Sumatera, Tuan Willem pindah ke perkebunan di Jawa. Perkebunan pertama yang disinggahinya berlokasi di Lampegan. Lalu, dia pindah ke Kertamanah dan menjadi administratur perkebunan pada 1 April 1904.

Continue reading

#InfoAleut: Kelas Literasi “Sumpah Pemuda” dan Ngaleut “Kertamanah”

2017-10-21 KL Sumpah Pemuda.jpg

Sumpah Pemuda yang menjadi salah satu tonggak utama sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia akan menjadi tema Kelas Literasi pekan ke-114. .
.
Kelas Literasi hari Sabtu, tanggal 21 Oktober 2017 kali ini akan adakan kembali di @kedaipreanger . Aleutian bisa hadir dan ikut menyimak salah satu rangkaian kegiatan reguler Komunitas Aleut. Yuk, isi akhir pekanmu dengan literasi sejarah yang dikemas dalam kegiatan seru dan mengasyikan. .
.
Untuk info dan detail kegiatan bisa hubungi:
Line: @ komunitasaleut
Twitter: @ komunitasaleut
Whatsapp: +6289680954394

#kelasliterasi #komunitasaleut #sumpahpemuda #sumpahpemudaday 

2017-10-21 Ngaleut Kertamanah.jpg

Nah untuk ngaleut di hari Minggu kita ada ngaleut momotoran.
Ada yang kangen momotoran bersama komunitas Aleut? Setelah Beberapa tema ngaleut ke belakangan berkaitan dengan sejarah kota Bandung, Minggu ini kita kembali ke alam. Kita jelajahi wilayah Bandung Selatan.
Aleutian yang tertarik segera hubungi nomor kontak Aleut.
Kumpul di @kedaipreanger jam 08.00 wib

Jangan lupa kenakan alas kaki yang nyaman, siapkan jas hujan dan helm dua untuk teman boncengan. Siapa tahu dapat pasangan untuk menemani perjalanan nanti.
Satu lagi, Ngaleut kali ini difokuskan bagi anggota Aleut yang sudah ikut ngaleut momotoran sebelumnya atau sudah pernah ikut kegiatan ngaleut lainnya. Siap-siap ya.

Untuk info dan detail kegiatan bisa kontak
Line: @ komunitasaleut
Twitter: @ komunitasaleut
Whatsapp: +6289680954394

#komunitasaleu #ngaleutkertamanah #bandungselatan

S.H. Autobus Dienst, Perusahaan “travel” Milik Tuan Sato Shigeru

S. H. Autobus Dienst, Tuan Sato Shigeru.jpg

Oleh: Vecco Suryahadi (@Veccosuryahadi)

Pada tahun 1924, koran Jepang berjudul Jawa Nippo menerbitkan sebuah iklan perusahaan “travel” baru bernama S.H. Autobus Dienst yang didirikan di Garut. Pendiri sekaligus pemilik “travel” baru ini ialah Tuan Sato Shigeru yang sebelumnya telah menjadi pemilik Perkebunan Sato Noen. Rute pertama yang dibuka ialah Bandoeng-Garoet.

Lambat laun perusahaan ini memperluas jaringannya di Jawa Barat. Jaringan pertama yang ditambah ialah Bandoeng-Soekaboemi, Garoet-Tjikadjang, Garoet-Pameungpeuk. Selanjutnya dibuka rute Batavia-Soekaboemi dan Bandoeng-Cheribon untuk menyambungkan jalur-jalur sebelumnya. Hingga pada akhir tahun 1927, total jaringan “travel” Tuan Sato sepanjang 557 km! Continue reading

#InfoAleut: Kelas Literasi “Kampung Adat Cireundeu” dan “Ngaleut Transportasi”

2017-10-14 KL Cireundeu.jpgKelas Literasi pekan ke-113
.
Berliterasi itu tidak terbatas hanya diruangan saja ataupun bergelut dengan buku. Bentuk kegiatannya bisa dilakukan dimana saja. Bercengkrama dengan alam, ngobrol dengan manusia lainnya, dan lain-lain. Bertepatan dengan upacara adat tutup tahun Sunda yang diselenggarakan di Kampung Adat Cireundeu maka komunitas Aleut akan mengadakan Kelas Literasi di Kampung yang masih menjaga tradisi dan adat istiadatnya. Kita akan melihat langsung rangkaian ucapaca tutup taun Sunda.
Aleutian yang berminat bisa ikut bergabung bersama kami.
.
Segera hubungi narahubung yang tertera di poster.
.
.
#KomunitasAleut #Literasi #KelasLiterasi #KampungAdat #Cireundeu #Sunda #Bandung

2017-10-15 Ngaleut Transportasi

Jangan lewatkan kegiatan seru di hari Minggu ini.

Kita akan menelusuri moda transportasi yang pernah ada dan masih ada di Kota Bandung. Moda seperti apakah yang dulu pernah berjaya di Kota Bandung?
Dan bagaimankah perkembangan moda transportasi dari waktu ke waktu?

Temukan jawabannya di Ngaleut Transportasi.
Minggu 15 Oktober 2017
Pukul 07.45 WIB
Titik kumpul: Titik Nol Kilometer Bandung

Jangan lupa untuk siapkan uang Rp. 10. 000 untuk tiket masuk ke Taman Lalu Lintas.
Info lebih lanjut hubungi nomor yang tertera di poster.
.
.
#KomunitasAleut #Aleut #Poster #Ngaleut #Transportasi #TamanLaluLintas #Bandung

Napak Tilas Jalur Sepur Menuju Pangandaran

Napak Tilas Jalur Sepur Menuju Pangandaran

Ilustrasi jalur kereta Banjar-Cijulang. FOTO/Istimewa

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@Irfanteguh)

Sekelompok anak muda hendak berlibur ke Pangandaran. Dari Ciamis, mereka menumpang angkutan umum menuju stasiun Banjar, daerah perbatasan dengan Jawa Tengah dan menjadi pintu gerbang utama jalur lintas selatan. Saat kereta tiba di tujuan, perjalanan berlanjut melewati bentang alam.

Empat terowongan dilewati, beberapa jembatan dilalui, dan Samudera Hindia menyambut kedatangan kereta di Pangandaran. Yaps, mereka menikmati jalur Banjar-Cijulang yang telah lama mati. Ahmad Bakri merekam jalur yang kadang disebut ‘BanCi’ itu dalam Rajapati di Pananjung, sebuah novel berbahasa Sunda yang mula-mula terbit pada 1985. Continue reading

#InfoAleut: Kelas Literasi “Stunning Bandung” dan “Ngaleut Taman Bandung”

IMG-20171006-WA0021

Kelas Literasi pekan ke-112 akan membahas tentang semua keindahan Kota Bandung yang dirangkum dalam tema Stunning Bandung.
Seberapa indah dan menakjubkan kota yang baru saja berulang tahun ke-207 ini? Akan kita bahas di dalam Kelas Literasi hari Sabtu tanggal 7 Oktober 2017 di @kedaipreanger

Buat Aleutian yang ingin bergabung di Komunitas Aleut boleh langsung datang dan registrasi keanggotaan di saat kegiatan berlangsung.

IMG-20171006-WA0022

Di hari minggu, kita akan menelusuri taman-taman yang berada di Kota Bandung. Sudahkah taman tersebut memenuhi sesuai fungsinya? Dan Bagaimanakah kondisi taman di zaman kolonial.

Kita cari tahu bersama dalam ngaleut Taman Bandung. Segera konfirmasi kehadiranmu ke nomor yang tertera di poster. Jangan lupa ajak teman, sodara atau pacarmu jika punya, agar ngaleut makin seru dan menyenangkan

 

 

Perusahaan Rokok di Hindia Belanda: N.V. Faroka

N.V Faroka Malang (1930-an).jpg

Oleh: Vecco Suryahadi (@VSS)

Pada tahun 1932, Bataviaasch Nieuwsblaad mengeluarkan satu laporan penuh tentang aktivitas N.V. Faroka di Hindia Belanda. Dalam laporan itu diketahui pula bahwa Faroka memenangkan medali emas saat mengikuti acara tahunan di Bandung. Dan perlu diketahui bahwa penghargaan itu didapatkan Faroka hanya setahun setelah N.V. Faroka berdiri.

Tapi siapa sih N.V. Faroka?

Pabrik yang bernama lengkap Naamloose Vennotschap tot Exploitate van Ciggarettenfabrieken Faroka didirikan pada 13 Juni 1931 oleh perusahaan Belgia NV Tobacofina di Malang. Berdirinya pabrik Faroka adalah bentuk pengembangan jaringan internasional NV Tobacofina yang sudah mendirikan pabrik di Belanda, Zaire, dan Swiss. Continue reading

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑