Month: January 2016 (Page 2 of 3)

Risa Sarasvati

12407386_169607003406356_736641379_n

Namanya Risa Sarasvati, penyanyi dan penulis novel bertema mistis. Risa bersama dua rekannya tak ketinggalan mengikuti Tour Preangerplanters ke Garut-Cikajang pada tanggal 17 Januari 2016 lalu. Pada saat pembukaan, Risa bercerita kebetulan saat ini sedang membaca buku “Sang Juragan Teh” dan punya keinginan untuk melihat jejak-jejak para pengusaha teh Priangan tempo dulu itu langsung ke lokasinya. Lalu berangkatlah Risa Sarasvati dkk.

Risa tidak banyak bicara, hanya sesekali membuat foto2, dan cenderung dapat menghilang tak terperhatikan. Di bagian akhir perjalanan, baru saya tahu dari ceritanya sendiri, Risa “dapat melihat” yang tak terlihat. Mungkin karena itu Risa sibuk dengan dunianya.

Saat ini Risa sedang dalam proses menulis novel ke-7 dengan tokoh bernama Peter entah siapa untuk buku “Peter”. Peter mungkin seseorang yang masa hidupnya antara 1873- 1918 sesuai dengan periode yang diceritakan dalam novel “Sang Juragan Teh” karya Hella S. Haasse.

Saya rasa Risa sudah melihat cukup banyak yang tak terlihat saat berada di Cisaruni, Cikajang. Semoga dapatkan inspirasi segar. Yang jelas, saya yang dapat beberapa inspirasi untuk kegiatan berikutnya, mungkin dapat dijalankan bersama.

Pembangkit Listrik Malabar

12479213_174531079577330_286134544_n

Pembangkit listrik tua di Malabar, angka tahunnya sebelum 1900, letaknya agak di perdalaman yang harus ditempuh melewati punggungan gunung dan hutan. Secara jarak sebetulnya tidak terlalu jauh dari rumah tinggal pendirinya, KAR Bosscha, tapi akses jalan yang sulit membuatnya terkesan sangat terpencil, apalagi letaknya di dasar sebuah lembah yang sempit.

Yang sehari2 tinggal menjaga di sini ada tiga orang pegawai, secara bergantian setiap pagi salah satu dari mereka pergi ke kampung terdekat untuk membeli kebutuhan makan sehari-hari. Tidak ada hari libur bersama untuk ketiga pegawai karena setiap hari harus ada yang memantau kerja mesin2 di dalam bangunan itu.

Dalam waktu dekat, @mooibandoeng akan mengajak Anda berkunjung ke tempat ini.

Proses Teh

12568073_1689629001321099_502941887_n

Pak Sudarsa menjelaskan istilah2 dan proses2 yang berhubungan dengan produksi teh, mulai dari istilah2 untuk jenis daun, lalu pemetikan sampai proses akhir saat teh sudah siap diseduh dan diminum. Foto ini saat para peserta berada di ruang pelayuan di lantai 2 pabrik. Ternyata sebagian peserta menikmati sekali penjelasan tentang proses2 yang dilakukan di dalam pabrik. Banyak cerita yang membuat kawan2 merasa baru tercerahkan setelah sekian lama kenal dan minum teh.

Jalur Rel Cimurah

12558699_1637758143154997_1247552524_n

Pemandangan dari samping Rumah Bambu Cimurah, persawahan luas, sebuah kampung, dan gunung yang tertutup awan. Seorang rekan penggemar kereta api yang penasaran oleh perhitungannya sendiri, berjalan jauh ke arah kampung dan berhasil menemukan jejak rel kereta api. Ternyata memang pernah ada jalur kereta api di situ, jurusan Garut-Cibatu yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 1983.

 

Ngaleut Cianjur

IMG-20160114-WA0144

Berbarengan dengan kegiatan @sahabatbosscha @mooibandoeng @KomunitasAleut berupa tour Riwayat Preangerplanters ke Garut-Cikajang, hari Minggu, 17 Januari 2016 lalu, sebetulnya @KomunitasAleut juga menjalankan dua kegiatan lain di kota berbeda.

Yang pertama adalah Ngaleut Cianjur atau Sejarah Kota Tua Cianjur, untuk ini kami pilih nama Keluyur Cianjur dengan penggerak Rendi Marliyadi. Pendaftaran dibuka beberapa hari saja sebelum hari-H dan terkumpullah +50 orang peserta. Ngaleut Cianjur berlangsung dengan lancar dan mulus dan menunculkan beberapa rencana ke depan. Semoga dapat berjalan konsisten.

Satu kegiatan lainnya berlangsung di Jakarta, yaitu sebuah persiapan untuk mengadakan Kelas Resensi mingguan seperti yang sudah dilakukan selama ini setiap hari Sabtu oleh @KomunitasAleut dengan tempat di @KedaiPreanger Jl. Solontongan No.20-D, Bandung 40264. Semoga kegiatan ini segera berjalan dan dapat konsisten juga untuk jangka panjang. Penggerak kegiatan ini adalah rekan kami, Indra Pratama.

Kontak dan info2 @KomunitasAleut: 0896-8095-4394

Tour Preangerplanters

image

Artikel di koran PR tentang dua kegiatan @sahabatbosscha dan @mooibandoeng pada akhir pekan lalu. Masing-masing, Sabtu 16 Januari 2016, Bedah Buku Preangerplanters di Institut Francais Indonesia Bandung, Jl. Purnawarman No.32, dan Minggu 17 Januari 2016, Tour Preangerplanters ke Cimurah, Garut dan Pabrik Teh Cisaruni, Cikajang.

Kedua kegiatan sudah terlaksana dengan lancar dan menyenangkan.

Keluyur Cianjur

IMG-20160114-WA0144

Berbarengan dengan kegiatan @sahabatbosscha @mooibandoeng @KomunitasAleut berupa tour Riwayat Preangerplanters ke Garut-Cikajang, hari Minggu, 17 Januari 2016 lalu, sebetulnya @KomunitasAleut juga menjalankan dua kegiatan lain di kota berbeda.

Yang pertama adalah Ngaleut Cianjur atau Sejarah Kota Tua Cianjur, untuk ini kami pilih nama Keluyur Cianjur dengan penggerak Rendi Marliyadi. Pendaftaran dibuka beberapa hari saja sebelum hari-H dan terkumpullah +50 orang peserta. Ngaleut Cianjur berlangsung dengan lancar dan mulus, bahkan memunculkan beberapa rencana ke depan. Semoga dapat berjalan konsisten.

Satu kegiatan lainnya berlangsung di Jakarta, yaitu sebuah persiapan untuk mengadakan Kelas Resensi mingguan seperti yang sudah dilakukan selama ini setiap hari Sabtu oleh @KomunitasAleut dengan tempat di @KedaiPreanger Jl. Solontongan No.20-D, Bandung 40264. Semoga kegiatan ini segera berjalan dan dapat konsisten juga untuk jangka panjang. Penggerak kegiatan ini adalah rekan kami, Indra Pratama.

Kontak dan info2 @KomunitasAleut: 0896-8095-4394

Jaringao

image

Entah apa arti kata Jaringao, yang jelas di Sukabumi Selatan ada nama tempat seperti itu, tak jauh dari hutan perburuan kuno yang disebut Cikepuh. Kawasan hutan buru ini juga populer bagi koloni Belanda yang tinggal di Batavia, bahkan sebagian Preangerplanters juga menjadikannya sebagai kawasan hutan buru favorit.

Syahdan pada masa pembukaan kawasan perkebunan di Deli, Sumatera Utara, banyak kuli kontrak dari Jawa Tengah yang dikirimkan untuk bekerja di sana. Kuli2 ini berangkat melalui pelabuhan Cilacap menyusuri laut selatan Pulau Jawa. Ternyata tidak semua kuli ini sampai tujuan ke Sumatera, sebagian ada yang terdampar di perairan Sukabumi Selatan, dan mendarat di Pelabuhan Ujunggenteng.

Rupanya mereka yang terdampar tidak sadar bahwa mereka tidak pernah tiba di tanah Sumatera. Mereka mendirikan kampung2 di sebelah selatan Sukabumi, di antaranya sebuah kampung bernama Jaringao. Di tempat baru ini mereka bekerja sebagai buruh2 perkebunan yang dirintis oleh para Preangerplanters.

Itulah cerita singkat kenapa di Sukabumi Selatan terdapat kampung2 yang warganya berbahasa Jawa.

___________

Catatan:
Baru  menemukan informasi, ternyata jaringao adalah nama tetumbuhan rempah liar yang biasa ditemukan di hutan dengan tanah lembap. Sekarang tumbuhan ini sering juga ditanam di pekarangan rumah, terutama di Malaysia, karena memiliki aroma wangi dan kandungan zat minyak yang bermanfaat untuk mengobati bengkak, bisul, encok, disentri, sampai gigi goyang. Di Indonesia ada banyak sebutan untuk tanaman ini, jerenge di Aceh, jer’ngao di Cirebon, deringo atau jahangu di Bali, jhariango di Jawa, jerango di Batak, jarangan di Minangkabau, dan jaringao atau daringo di Sunda.

Sumber info: CampakaKaromahCatatanMalamKhasiatHerba

 

 

Riwayat Preangerplanters

image

Kunjungan ke Pabrik Teh Cisaruni hari Minggu, 17 Januari 2016 kemarin adalah ujung rangkaian kegiatan “Mengenal Riwayat Preangerplanters” yang sudah kami laksanakan dalam 2 minggu ini.

Dua kegiatan pertama berupa #Ngaleut dari @komunitasaleut
pada tanggal 3 & 10 Januari 2016 dengan judul “Jejak Preangerplanters di Kota Bandung”. Dari kegiatan ini terkumpul 24 bangunan dan lokasi yang berhubungan dengan aktivitas Preangerplanters tempo dulu di kota Bandung.

Kegiatan ketiga berupa “Bedah Buku Preangerplanters” pada hari Sabtu, 16 Januari 2016 yang diadakan di Auditorium Institut Francais Indonesia, Bandung, Jl. Purnawarman 32. Hadir dalam acara ini Bpk. Eka Budianta, Bpk. H. Kuswandi Md, Bpk. Kurnadi Syarif-Iskandar, Bpk. Ir. Nugroho, Bpk. Mahasena Putra, Bpk. Taufik Hidayat, Bpk. Sudarsa, Ibu Susan, dan sekitar 40 peserta lainnya.

Sebagai kegiatan keempat atau yang terakhir, berupa kunjungan ke Rumah Bambu di Cimurah untuk melihat arsip2 yang berhubungan dengan sejarah teh di Indonesia dan kunjungan ke Perkebunan Cisaruni di Cikajang untuk melihat jejak2 Karel Frederik Holle serta melihat langsung secara lengkap proses produksi teh.

Kegiatan terakhir ini diikuti oleh lebih dari 30 peserta dan ditambah dengan tamu2 undangan dari Garut, di antaranya Asgar Muda dari Cigedug, Bpk. Dedi Efendi, Bpk. Darpan, Paguyuban Moka Garut, Komunitas Sanghyang, dan sebuah kelompok seni karinding. Di sini diperkenalkan kembali tradisi masyarakat perkebunan teh yang hampir punah, yaitu nyaneut.

Semoga seluruh rangkaian kegiatan ini sudah memberikan pengalaman dan tambahan pengetahuan bagi para peserta dan dapat mengamalkannya lebih luas lagi.

Rangkaian kegiatan berikutnya akan segera menyusul, di antaranya kunjungan ke perkebunan di Gambung, Cinyiruan, dan Pasirmalang.

Salam.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑