Tampaknya sampai tahun 1920-an daerah ini dikenal dengan sebutan Cibadak, sesuai dengan ditemukannya sebuah mata air cukup besar di sana. Badak ( Ci-Badak) sebagai nama daerah mungkin perubahan dari “badag” dalam bahasa Sunda yang artinya besar, sehingga Cibadak (=Cibadag) di sini lazim diartikan sebagai air yang melimpah keluar dari mata airnya.
Air yang melimpah ini kemudian disadap dan dialirkan melalui pipa-pipa besar ke kawasan sekitarnya. Bangunan penyadapan tampak pada gambar kanan bawah. Pipa-pipa besar yang melintang inilah yang yang kemudian menjadi cikal munculnya nama Ledeng bagi kawasan (kampung) tersebut. Sampai sekarang pipa-pipa ini masih tertanam dan dipakai sebagai saluran pembagian air ke pemukiman penduduk.
Gambar kiri atas adalah mata air Cibadak, sedangkan gambar kiri dan kanan bawah adalah rekaman saat peresmian instalasi penyadap air Cibadak yang dilakukan oleh Walikota Bandung B. Coops, tahun 1921.
(Sumber foto KITLV)