Catatan Perjalanan: Makam Buniwangi yang Keramat

Oleh: Vecco Suryahadi Saputro (@veccosuryahadi)

buni, teu babari katembongna, katenjona, lantaran katutupan (pengertian Buni di Kamus Basa Sunda)

Sebetulnya, Bandung dan sekitarnya adalah kota yang memiliki banyak makam keramat. Makam keramat seperti makam di Caringin Tilu, Gunung Batu, dan Pageur Maneuh adalah sedikit makam keramat yang berada di Bandung. Salah satu makam keramat yang berada di Bandung adalah makam Buniwangi.

Buniwangi, salah satu makam keramat di Bandung

Salah satu makam keramat di Buniwangi
Salah satu makam keramat di Buniwangi

Makam yang berada di Desa Buniwangi adalah makam yang pernah dicantumkan oleh Haryoto Kunto dalam Semerbak Bunga di Bandung Raya. Dalam tulisannya, Haryoto Kunto mendeskripsikan kondisi makam Buniwangi yang tua dan berlumut.

Menurut kuncen Buniwangi, makam Buniwangi memiliki hubungan dengan beberapa orang. Pada awalnya, makam Buniwangi adalah salah satu lokasi pelarian Prabu Siliwangi. Setelah menjadi tempat pelarian, lokasi makam Buniwangi menjadi tempat Dalem wangi. Setelah Dalem wangi pindah ke Subang, lokasi makam Buniwangi dimiliki oleh Buniwangi atau Kentringmanik.

Perlu kita ketahui bahwa Kentringmanik adalah “penguasa gaib” kota Bandung. Konon menurut W. H. Hoogland, Kentringmanik adalah dewi penguasa mata air Sungai Citarum. Selain itu, tokoh Kentringmanik adalah permaisuri Prabu Siliwangi.

Di dalam komplek Makam Buniwangi

Pendopo dan Paseban di Makam Buniwangi
Pendopo dan Paseban di Makam Buniwangi

Terdapat dua kawasan saat berada di komplek Makam Buniwangi. Kawasan tersebut antara lain Paseban dan Pendopo. Paseban adalah tempat ritual yang berada di Makam Buniwangi. Sedangkan Pendopo adalah lokasi makam keramat Buniwangi.

Sesajen di Makam Buniwangi
Sesajen di Makam Buniwangi

Saat berada di Paseban, kita akan menemukan banyak sesajen yang berada di makam. Menurut kuncen Buniwangi, sesajen yang berada di makam adalah upeti atau pajak peziarah untuk Buniwangi. Sesajen yang diberikan berupa telur dan kopi.

Terdapat larangan yang harus dipatuhi saat berada di komplek Makam Buniwangi. Larangan tersebut antara lain melepas alas kaki di pohon dan mengucapkan salam saat berziarah.

Menurut kuncen Buniwangi, pohon – pohon yang ditanam di komplek Makam Buniwangi bermacam – macam. Terdapat lima jenis pohon yang tumbuh di komplek makam. Pohon tersebut antara lain pohon Jajaway, Nunuk, Kawung, Lame, dan Pancawarna atau Limawarna. Salah satu pohon yang sudah lama tumbuh di makam adalah pohon Jajaway.

Pintu masuk makam Buniwangi
Pintu masuk makam Buniwangi

Sumber Bacaan :

Semerbak Bunga di Bandung Raya karya Haryoto Kunto

Kamus Basa Sunda karya R. A. Danadibrata

Tautan asli: https://catatanvecco.wordpress.com/2015/03/15/catatan-perjalanan-makam-buniwangi-yang-keramat/

4 pemikiran pada “Catatan Perjalanan: Makam Buniwangi yang Keramat

  1. Sampurassun ka Eyang Bodas,Eyang Beureum,Eyang Anom,Eyang Sepuh,Eyang Pameget,Eyang Istri,Eyang Juragan Buniwangi Prabu Hibar Buana Tajimalela (Eyang Ladawisesa).🙏🙏🙏

Tinggalkan komentar