Oleh : Ujanx Lukman
Bicara sepakbola bagai melihat wanita cantik, dilihat dari berbagai sisi terasa begitu menggoda dan tidak pernah kehabisan kata untuk membicarakannya. Sepakbola di Bandung pasti tidak lepas dengan satu nama yaitu Persib Bandung, lalu seperti apakah sejarah persepakbolaan di kota tercinta kita ini.
Masuknya olahraga sepakbola ke Indonesia masih simpangsiur kapan masuknya, tetapi sudah diceritakan oleh Raffles dalam bukunya History of Java tentang kesenangan warga pribumi terhadap olahraga ini. Tetapi dengan aturan seperti sekarang, pertama kali di tampilkan pada pertandingan dua kesebelasan Inggris di lapangan Koningsplein (sekarang Lapangan Merdeka Barat) di Batavia tahun 1895.
Lalu kapan masuk ke Bandung ?? untuk menjawabnya kita tanya paman google menurut beliau di kota ini telah ada kompetisi sejak tahun 1914, kompetisi yang hanya diselenggarakan di 4 kota yaitu Bandung, surabaya, semarang dan Batavia. Untuk klab sepakbola di Bandung ialah
1.Sparta (militer) 4 3 0 1 8- 4 6 1.50
2.Sidolig 6 3 2 1 6- 4 8 1.33
3.U.N.I. 5 2 2 1 7- 5 6 1.20
4.Velocitas (militer) 3 1 0 2 5- 5 2 0.67
5.L.U.N.O. 4 0 0 4 1- 9 0 0.00
Sidolig = Sport in de open lucht is gezond
U.N.I. = Uitspanning Na Inspanning
Velocitas from Tjimahi (now Cimahi)
Perhitungan poin pada saat itu kemenangan diberi nilai 2, seri = 1, kalah = 0. Yang jadi pertanyaan klub L.U.N.O itu apa?? ada yang ingin menambahkan…
Mulai tahun 1931 kompetisi beubah menjadi Liga perserikatan. Lalu pada tahun 1994 Perserikatan bergabung dengan kompetisi Galatama menjadi Liga Indonesia (dengan kompetisi “merk rokok”) dan baru tahun 2008 menjadi ISL (Indonesia Super League) nama yang tidak nasionalis, dan masih setia dengan merk rokok.
Untuk lapangan sendiri pertama kali menggunakan Alun-alun lalu pindah ke lapangan Gementte (lap. parkir Balai Kota) lalu pindah ke lapangan Javastraat (lapangan kosong diantara Jl. Jawa, rel kereta api dan jl. Sumatra dan jl. Jawa). Dilapangan inilah beberapa klub berlatih seperti BVC (Bandoengsche Voetbal Club, 1900) ,UNI (uitspaning Na Inspaning-bersenang-senang setelah bekerja keras, 28 Februari 1903), Sidolig (Sport in de Openluncth is Gezond – olahraga di udara terbuka adalah sehat, 1905), Velocity, Sparta dan Luno.
Tahun 1914 Residen Priangan melarang penggunaan lapangan tersebut lalu tiap klub menyewa lapangan-lapangan tersendiri. UNI membangun lapangan sepakbola sendiri di Jl. Karapitan, lalu Sidolig membuatnya di Jl. A. Yani yang sekarang menjadi stadion PERSIB.
Organisasi sepakbola para orang Belanda saat itu ialah BVB (Bandoengsche Voetbal Bond) yang merupakan anggota Nederlands Indische Voetbal Bond (NIVB -persatuan sepakbola Hindia Belanda). Sedangkan organisasi untuk pribumi ialah BIVB (Bandoeng Indische Voetbal Bond) dan National Voetbal Bond (NVB), BIVB dan NVB lalu digabung menjadi Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (cikal bakal Persib) karena hanya boleh ada satu klub dari satu kota yang boleh menjadi anggota PSSI. Begitulah sejarahnya….
Untuk klub-klub seperti UNI dan SIDOLIG masih eksis sampai sekarang, contoh dari alumni UNI ialah Eka Ramdani, atau para legenda seperti Adjat Sudrajat, Yusuf Bachtiar dan lain-lain. Tambahan ada klub sepakbola penghasil pemain bagus asal Lembang yaitu Capella yang berhasil mengorbitkan duo Robby yaitu Robby Darwis dan adiknya Roy Darwis (yang lainnya lupa lagi.. he..he).
Bicara klub selain Persib tentu anda masih ingat dengan prestasi Bandung Raya yang ketika itu diasuh oleh Henk Wullems yang berhasil menjuarai Liga Indonesia 1996, dengan pemain : Hermansyah, Surya Lesmana, Budiman, Hendriawan, Olinga Atangana,Nuralim (Y), M. Ramdan,Alexander Saununu/Herry Kiswanto (78′), Ajat Sudrajat (C), Hari Rafni Kotari/Makmun Adnan (67′),Peri Sandria/Rehmalem (85′). Mengalahkan PSM 0-2 lewat gol Peri Sandria (3′), Rafni Kotari (11′)
Untuk pelatih yang berbakat ialah Drs. H. Indra Mohammad Tohir atau Indra Tohir, pelatih kelahiran 7 Juli 1941, yang berhasil membawa tim Persib Bandung menjadi juara Liga Indonesia I (Liga Dunhill – 1995). Selain itu, beliau juga menghantarkan Persib ke perempat-final Liga Champions Asia yang merupakan prestasi tertinggi yang pernah dicapai klub di Indonesia.
Skuad Persib Juara Liga Indonesia 1995 adalah Persib : Anwar Sanusi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Mulyana (Y)(62′), Robby Darwis, Yadi Mulyadi, Kekey Zakaria, Yudi Guntara/Asep Sumantri (51′), Sutiono, Yusuf Bachtiar, Asep Kustiana (Y)(29′). Mengalahkan Petrokimia 1-0 lewat gol Sutiono menit 76
Ahh jadi rindu kejayaan sepakbola Indonesia terutama Persib pada masa lalu, hayu atuh harudang tonk terpuruk di papan bawah.. bobotoh setia mendukung mu sepenuh hati
Untuk nostalgia kejayaan PERSIB
Sumber : http://www.rsssf.com/, wikipedai.org, “Bandung kilas peristiwa di mata filatelis” oleh Pa Katam, kitlv.nl dan tentu saja paman saya, Google.