Oleh: Deris Reinaldi
Kian hari penduduk Indonesia teruslah meningkat, tentu saja ada korelasinya dengan kebutuhan ekonomi dan pemukiman yang meningkat. Dunia seakan semakin sempit dan penuh sesak yang bisa juga disebut heurin ku tangtung. Bumi yang semakin hari semakin tua mulai menghadapi berbagai macam permasalahan akibat peningkatan laju penduduk dan ekonomi. Salah satu masalah yang dihadapi dunia adalah polusi cahaya. Polusi ini tidak bisa dielakkan dari kehidupan ini karena pengaruh teknologi yang digunakan masyarakat.
Polusi cahaya ini berpengaruh terhadap pengamatan benda-benda langit di Observatorium Bosscha. Dahulu dengan mudah benda langit dapat diamati di Observatorium Bosscha, tapi sekarang begitu sulit untuk mengamatinya. Maka dari itu, pihak Observatorium memulai aksinya untuk mengurangi polusi cahaya agar Observatorium Bosscha tetap bisa dijadikan obyek pengamatan benda langit. Aksinya berupa pembagian tudung lampu kepada setiap rumah-rumah penduduk sekitar Observatorium Bosscha.
Pada hari Sabtu, 16 Mei 2015, saya bersama Sahabat Bosscha dan pihak Observatorium Bosscha membagikan 60 tudung lampu. Pembagian ini diberikan kepada warga sekitar yang belum terpasang tudung lampu di rumahnya. Sebagian tudung lampu ada juga yang dipasangkan oleh kami dan juga ada yang dipasangkan sendiri oleh warga. Dalam pembagian tudung lampu disosialisasikan kepada warga cara memasangkannya dan manfaatnya.
Tudung lampu ini dipasang di luar atau di halaman rumah agar cahaya tidak memantul ke langit. Selain itu, tudung lampu dapat menahan panas lampu selama menyala. Pemberian tudung lampu disesuaikan dengan titik penerangan di setiap rumah, sehingga ada yang di rumahnya dipasang lebih dari dua tudung lampu. Pembagian dan pemasangan tudung lampu ini dilakukan dari pagi hingga siang. Ketika memasangkan tudung lampu, ada beberapa hambatan yaitu penyangga lampu yang berupa kayu itu rapuh sehingga harus diganti oleh kayu yang kuat. Selain itu penyangga lampu tersebut dipaku di tembok beton, sehingga paku sulit untuk menempel, bahkan paku itu melengkung. Lalu, kabelnya yang sudah rapuh sulit untuk disambungkan dengan kabel tudung lampu.
Sumber foto: Deris Reinaldi
Tautan asli: https://derisreinaldi.wordpress.com/2015/05/19/tudung-lampu-sang-penyelamat-bossch/