Tudung Lampu Sang Penyelamat Bosscha

Oleh: Deris Reinaldi

20150516_083924

Kian hari penduduk Indonesia teruslah meningkat, tentu saja ada korelasinya dengan kebutuhan ekonomi dan pemukiman yang meningkat. Dunia seakan semakin sempit dan penuh sesak yang bisa juga disebut heurin ku tangtung. Bumi yang semakin hari semakin tua mulai menghadapi berbagai macam permasalahan akibat peningkatan laju penduduk dan ekonomi. Salah satu masalah yang dihadapi dunia adalah polusi cahaya. Polusi ini tidak bisa dielakkan dari kehidupan ini karena pengaruh teknologi yang digunakan masyarakat.

Polusi cahaya ini berpengaruh terhadap pengamatan benda-benda langit di Observatorium Bosscha. Dahulu dengan mudah benda langit dapat diamati di Observatorium Bosscha, tapi sekarang begitu sulit untuk mengamatinya. Maka dari itu, pihak Observatorium memulai aksinya untuk mengurangi polusi cahaya agar Observatorium Bosscha tetap bisa dijadikan obyek pengamatan benda langit. Aksinya berupa pembagian tudung lampu kepada setiap rumah-rumah penduduk sekitar Observatorium Bosscha.

Saat membuat tudung lampu

Saat membuat tudung lampu

 Pihak Observatorium Bosscha telah membagikan 300 tudung lampu ke setiap rumah sekitar Observatorium Bosscha pada Februari lalu. Dalam pembuatan tudung lampu ini, dananya berasal dari pengunjung Observatorium Bosscha. Biaya pembuatan per tudung lampu terbilang murah, hanya dengan Rp. 10.000,00 saja. Pembuatan tudung lampu cukup sederhana dan mudah, tinggal mengetahui petunjuknya.

Pada hari Sabtu, 16 Mei 2015, saya bersama Sahabat Bosscha dan pihak Observatorium Bosscha membagikan 60 tudung lampu. Pembagian ini diberikan kepada warga sekitar yang belum terpasang tudung lampu di rumahnya. Sebagian tudung lampu ada juga yang dipasangkan oleh kami dan juga ada yang dipasangkan sendiri oleh warga. Dalam pembagian tudung lampu disosialisasikan kepada warga cara memasangkannya dan manfaatnya.

Salah satu tudung lampu yang telah dipasang

Salah satu tudung lampu yang telah dipasang

Dalam pembagian tudung lampu, ternyata hal ini disambut positif oleh warga sekitar. Mungkin warga telah menyadari akan polusi cahaya ini, karena di media telah beredar kabarnya. Tetapi mungkin warga tidak mengetahui cara mengatasinya. Maka kpemasangan tudung lampu di setiap rumah tidak disambut protes oleh warga. Bahkan ketika pemasangan tudung lampu ada beberapa warga yang menawarkan minum dan memberi makanan. Saya merasa terharu ketika menemukan hal seperti itu. Artinya warga menghargai jerih payah yang kami lakukan untuk menyelamatkan Observatorium Bosscha lewat pemasangan tudung lampu.

Tudung lampu ini dipasang di luar atau di halaman rumah agar cahaya tidak memantul ke langit. Selain itu, tudung lampu dapat menahan panas lampu selama menyala. Pemberian tudung lampu disesuaikan dengan titik penerangan di setiap rumah, sehingga ada yang di rumahnya dipasang lebih dari dua tudung lampu. Pembagian dan pemasangan tudung lampu ini dilakukan dari pagi hingga siang. Ketika memasangkan tudung lampu, ada beberapa hambatan yaitu penyangga lampu yang berupa kayu itu rapuh sehingga harus diganti oleh kayu yang kuat. Selain itu penyangga lampu tersebut dipaku di tembok beton, sehingga paku sulit untuk menempel, bahkan paku itu melengkung. Lalu, kabelnya yang sudah rapuh sulit untuk disambungkan dengan kabel tudung lampu.

Pemasangan tudung lampu di warung dekat Observatorium Bosscha

Pemasangan tudung lampu di warung dekat Observatorium Bosscha

Apabila ada tetangga yang membutuhkan tudung lampu, pihak Observatorium mengatakan siap untuk membantu memasangkannya. Hal ini guna untuk kelanjutan penyelamatan Bosscha yang sekarang sulit untuk digunakan melihat benda angkasa. Observatorium Bosscha sangatlah bermanfaat untuk melaksanakan kegiatan astronomi, untuk pembelajaran terhadap masyarakat, dan juga obyek wisata karena letaknya di Lembang yang merupakan daerah tujuan wisata dari berbagai daerah. Diharapkan aksi ini dapat berlanjut dan tidak berhenti sampai saat ini saja, karena upaya penyelamatan Observatorium Bosscha belumlah selesai. Masih ada perumahan atau juga gedung-gedung yang belum memasang tudung lampu.

Sumber foto: Deris Reinaldi

 

Tautan asli: https://derisreinaldi.wordpress.com/2015/05/19/tudung-lampu-sang-penyelamat-bossch/

Tinggalkan komentar