Oleh: Deris Reinaldi
Banyak persiapan yang sedang dikerjakan untuk menunjang peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, seperti pengerjaan infrastrukur terus dikejar mengingat waktu tinggal kurang dari tiga minggu.
Di Jl. Dalem Kaum sedang dilakukan perbaikan jalan. Jalanan yang biasanya menggunakan aspal kini dibeton, tetapi pengerjaan baru pada satu lajur untuk mengantisipasi kemacetan. Perbaikan jalan juga dilakukan di Jl. Cikapundung Timur. Jalanan juga dibeton lalu dipasang batu granit yang kemungkinan jalanan untuk selanjutnya hanya digunakan untuk pejalan kaki saja. Lahan di dekat Sungai Cikapundung yang biasa digunakan parkir bis juga dibenahi dengan ubin menggunakan batu granit.
Trotoar juga tidak ketinggalan diperbaiki. Ubin trotoar dibongkar lalu diganti oleh batu granit dan ditengahnya dipasang ubin berwarna kuning. Ubin kuning itu berfungsi untuk kaum disabilitas. Di sekitar trotoar terdapat bangku yang sudah mulai digunakan warga untuk duduk santai atau sekedar beristirahat.
Di beberapa titik juga terdapat pot besar yang berisi bunga. Pot-pot bunga ini ditopang dengan empat patung kura-kura kecil. Di tepi trotoar trotoar terdapat bola-bola beton yang di permukaannya terdapat nama-nama negara peserta Konferensi Asia-Afrika dengan warna emas. Semerbak bunga yang menghiasi wajah di sekitar Jl. Asia-Afrika mengingatkan kembali Bandung sebagai Kota Kembang.
Sayangnya, tak banyak terdapat pohon rindang disekitar trotoar. Situasi ini akan menimbulkan rasa panas ketika berjalan di siang hari. Hal yang sama dirasakan juga bagi mereka yang duduk di bangku.
Selain jalan dan trotoar, jembatan penyeberangan orang (JPO) yang berada di dekat Jl. Cikapundung Barat juga turut diperbaiki. Bentuk lama jembatan dibongkar dan kemudian dibangun sebuah bentuk baru yang lebih tertutup dengan menggunakan batu-bata hanya ada jendela kecil. Bentuk baru seperti ini dikhawatirkan dikemudian hari digunakan oleh tuna wisma.
Diharapkan perbaikan ini tak hanya sekedar untuk menyambut Perayaan 60 Tahun Konfrensi Asia-Afrika saja, namun dapat bertahan lama dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat hingga bertahun-tahun ke depan.